Daerah  

Wabah Antraks Di Gunungkidul DIY: 93 Warga Terinfeksi

Kemenkes Menyatakan Daerah Tersebut Endemik

Wabah Antraks Di Gunungkidul DIY: 93 Warga Terinfeksi, Kemenkes Menyatakan Daerah Tersebut Endemik

Corong Nusantara – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa sebanyak 93 warga di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), telah terinfeksi penyakit antraks.

Temuan ini didasarkan pada tes serologi yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat.

Menurut Kemenkes, kasus antraks yang terungkap ini merupakan kasus pertama yang terjadi sepanjang tahun 2023.

“Sampai saat ini terdapat 93 orang dengan hasil serologi positif. Namun, kami masih melakukan penyelidikan epidemiologi. Terdapat 3 orang yang meninggal. Ini merupakan kasus pertama pada tahun 2023,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.

Hingga saat ini, puluhan warga tersebut telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Nadia menjelaskan bahwa kasus antraks di Gunungkidul bukanlah yang pertama kali terjadi, melainkan kasus yang berulang. Oleh karena itu, Gunungkidul dikategorikan sebagai daerah endemik antraks.

“Gunungkidul merupakan daerah endemik antraks,” tambahnya.

Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian bekerja sama untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai hewan ternak.

Pasalnya, penyakit ini berasal dari hewan dan manusia dapat menghindarinya melalui upaya pencegahan.

Salah satunya adalah dengan tidak menggembala sapi di daerah yang pernah terkena antraks, serta tidak memberi pakan dari rumput di daerah tersebut.

Selain itu, jika ada sapi atau kambing yang tiba-tiba sakit dengan gejala antraks, hewan tersebut harus segera dibunuh dan dikuburkan.

Hewan yang terinfeksi tidak boleh dijual atau dibagikan kepada orang lain.

Selanjutnya, penting untuk memastikan kesehatan hewan ternak dengan memeriksa kesehatannya secara berkala sebelum dijual atau dikurbankan.

“Nggak boleh dijual atau dibagikan,” tegas Nadia.

Terakhir, dalam mengolah daging hewan ternak, perlu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan sarung tangan.

Daging juga harus dimasak dengan benar hingga matang sempurna, tidak boleh setengah matang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *