Vice Media, Perusahaan Media Terkenal, Dinyatakan Bangkrut Dan Diakuisisi Oleh Fortress Group Seharga 350 Juta Dolar AS

Vice Media, Perusahaan Media Terkenal, Dinyatakan Bangkrut Dan Diakuisisi Oleh Fortress Group Seharga 350 Juta Dolar AS

Corong Nusantara – Vice Group Holding Inc. (VICE), perusahaan media terkenal, resmi diakuisisi oleh lembaga keuangan Fortress Investment Group setelah mengajukan kebangkrutan ke pengadilan Distrik Selatan New York.

Dengan tawaran akuisisi sebesar 350 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5,23 triliun, Fortress Investment Group berhasil menjadi pemenang dalam proses penawaran.

Menurut surat-surat pengadilan Distrik Selatan New York, “Fortress memimpin penawaran Vice Media dengan tawaran sebesar 350 juta dolar AS.” Meskipun Fortress Group berhasil memenangkan penawaran ini, mereka bukanlah satu-satunya perusahaan yang tertarik untuk mengakuisisi Vice Media.

Dalam memo internal Vice, disebutkan bahwa Vice telah menerima banyak tawaran akuisisi dari berbagai perusahaan, namun tidak ada yang memenuhi syarat yang diajukan oleh Vice Media. Salah satu tawaran yang masuk adalah tawaran dari GoDigital sebesar sekitar 300 juta dolar AS.

Dalam kesepakatan ini, Fortress Group akan membayarkan dana akuisisi dalam bentuk tawaran kredit. Hal ini memungkinkan pemberi pinjaman untuk menggunakan hutang mereka dalam membeli aset perusahaan dari kebangkrutan, sesuai dengan putusan pengadilan Distrik Selatan New York.

Vice Media, yang didirikan pada tahun 1994 dengan nama Voice of Montreal, awalnya adalah sebuah majalah punk yang berfokus pada isu-isu musik rap, narkoba, dan punk dengan foto-foto yang provokatif.

Pada tahun 1996, pendiri perusahaan ini, Shane Smith, Suroosh Alvi, dan Gavin McInnes, memperluas jangkauan bisnis mereka melalui akuisisi majalah Alix Laurent. Majalah punk tersebut kemudian berganti nama menjadi Vice.

Pada tahun 2006, Vice kembali membuat terobosan dengan meluncurkan platform video khusus bernama vbs.tv. Keberhasilan ini membuat nama Vice semakin dikenal dan berhasil mengalahkan beberapa media lokal lainnya, dengan valuasi pasar saham mencapai 6 miliar dolar AS, yang membuatnya menjadi salah satu pemain utama di industri media.

Namun, pada tahun 2022, Vice mulai menghadapi penurunan tajam dalam pendapatan dari sektor iklan. Hal ini mengakibatkan Vice terpaksa membatalkan beberapa program unggulan, seperti “Vice News Tonight”, dan melakukan pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran guna menghemat biaya operasional.

Meskipun Vice telah mencoba berbagai strategi untuk mengatasi kerugian yang dialaminya, namun hal tersebut belum mampu memberikan hasil yang diharapkan. Akibatnya, Vice terpaksa menjual sahamnya untuk mengatasi kondisi keuangan yang semakin memburuk.

Dengan diakuisisinya Vice Media oleh Fortress Group, diharapkan perusahaan ini dapat memperoleh sumber daya dan keahlian baru untuk menghadapi tantangan di era digital.

Meskipun bangkrut, Vice tetap menjadi salah satu tokoh penting dalam perkembangan industri media modern dan akan terus beradaptasi dengan perubahan zaman untuk tetap relevan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *