Vertigo: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan yang Harus Diketahui

Vertigo Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan yang Harus Diketahui

Vertigo merupakan kondisi di mana seseorang mengalami sensasi seolah sekelilingnya berputar. Vertigo bukanlah suatu penyakit yang berdiri sendiri, melainkan merupakan gejala dari suatu penyakit. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga jam tergantung pada tingkat keparahannya. Vertigo yang cukup berat dapat meningkatkan risiko kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, diagnosis, dan pengobatan vertigo, simak penjelasan lengkap di bawah ini.

Apa Itu Vertigo?

Vertigo adalah sebuah keadaan di mana seseorang mengalami sensasi seolah sekelilingnya berputar. Vertigo bukanlah suatu penyakit yang berdiri sendiri, melainkan merupakan gejala dari suatu penyakit. Sensasi berputar yang dialami pada vertigo dapat berlangsung selama beberapa menit hingga jam tergantung pada tingkat keparahannya. Vertigo yang cukup berat dapat meningkatkan risiko kehilangan keseimbangan dan terjatuh.

Penyebab Vertigo

Penyebab vertigo dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral. Vertigo perifer merupakan jenis vertigo yang paling sering terjadi, dan biasanya disebabkan oleh gangguan pada telinga bagian dalam yang berfungsi mengatur keseimbangan tubuh. Beberapa penyebab vertigo perifer yang umum meliputi:

  • BPPV (Benign Paroxysmal Positional Vertigo): BPPV terjadi ketika partikel-partikel kecil kalsium (canalith) masuk ke dalam kanal-kanal telinga bagian dalam. Hal ini dapat mengganggu fungsi telinga bagian dalam dalam mengirimkan sinyal ke otak mengenai posisi kepala dan gerakan tubuh relatif terhadap gravitasi.
  • Penyakit Meniere: Penyakit ini merupakan gangguan pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan di telinga. Penyakit Meniere dapat menyebabkan serangan vertigo bersama dengan gejala telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran.
  • Neuritis vestibular atau labirintitis: Gangguan ini biasanya terkait dengan infeksi, terutama infeksi virus. Infeksi tersebut menyebabkan peradangan pada telinga bagian dalam di sekitar saraf yang penting untuk membantu keseimbangan tubuh.

Sementara itu, vertigo sentral terjadi akibat adanya masalah pada otak, terutama pada bagian cerebellum atau otak kecil. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan vertigo sentral antara lain:

  • Stroke: Kondisi ini terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah yang terjadi pada otak.
  • Konsumsi obat-obatan tertentu: Beberapa jenis obat-obatan dapat menimbulkan efek samping berupa vertigo.
  • Tumor otak: Tumor otak yang terletak di daerah cerebellum atau otak kecil dapat mengganggu koordinasi gerakan tubuh dan menyebabkan vertigo.
  • Migrain: Migrain yang disertai dengan rasa nyeri yang berdenyut pada satu sisi kepala juga dapat menjadi salah satu penyebab vertigo.
  • Multiple sclerosis: Penyakit ini merupakan gangguan pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh kesalahan pada sistem kekebalan tubuh seseorang.

Gejala Vertigo

Gejala yang paling umum terjadi pada vertigo adalah sensasi berputar sekitar dan dengungan pada telinga. Selain itu, beberapa gejala lain yang mungkin menyertai vertigo antara lain:

  • Gerakan mata yang abnormal atau menyentak (nystagmus).
  • Sakit kepala.
  • Berkeringat.
  • Kesulitan berkonsentrasi.

Diagnosis Vertigo

Dokter dapat memisahkan pusing dari vertigo dengan mengajukan pertanyaan sederhana seperti “Apakah Anda merasakan kondisi lingkungan seperti berputar atau apakah Anda merasa pusing?”. Jika sekeliling terasa berputar, dapat dipastikan bahwa yang dialami adalah vertigo.

Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan riwayat medis pasien termasuk riwayat migrain, infeksi telinga dalam, konsumsi obat-obatan tertentu, dan cedera kepala yang pernah dialami. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut untuk melihat fungsi pendengaran, fungsi otak, dan gerakan bola mata. Beberapa metode pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Tes head-thrust: Tes ini dilakukan dengan meminta pasien melihat hidungnya sendiri dan melakukan gerakan kepala cepat ke samping. Dokter akan mengamati gerakan mata pasien untuk menentukan adanya kelainan.
  • Tes Romberg: Tes ini dilakukan dengan meminta pasien berdiri dengan kaki bersama-sama dan mata terbuka, lalu menutup mata dan mencoba untuk menjaga keseimbangan. Tes ini dapat mengidentifikasi adanya gangguan keseimbangan yang mungkin terkait dengan vertigo.
  • Tes Fukuda-Unterberger: Tes ini dilakukan dengan meminta pasien berbaris di tempat dengan mata tertutup tanpa bersandar dari sisi ke sisi. Tes ini digunakan untuk mengevaluasi keseimbangan pasien.
  • Tes Dix-Hallpike: Tes ini dilakukan dengan menurunkan posisi duduk pasien secara cepat ke posisi terlentang dengan kepala mengarah ke kanan atau sedikit ke kiri. Dokter akan mengamati gerakan mata pasien untuk mempelajari lebih lanjut mengenai vertigo yang dialami.

Selain pemeriksaan fisik, dokter juga dapat melakukan tes penunjang seperti tes urine dan darah, MRI, CT scan, dan foto rontgen untuk membantu memastikan diagnosis vertigo.

Obat Vertigo

Pengobatan untuk vertigo tergantung pada penyebabnya. Pada banyak kasus, vertigo dapat sembuh dengan sendirinya karena otak mampu beradaptasi dan dengan adanya perubahan pada telinga bagian dalam. Namun, pada beberapa kasus, pengobatan mungkin diperlukan. Beberapa jenis pengobatan vertigo yang dapat dilakukan antara lain:

  • Rehabilitasi vestibular: Terapi fisik ini bertujuan untuk memperkuat sistem vestibular yang berfungsi mengatur keseimbangan tubuh. Rehabilitasi vestibular dapat direkomendasikan jika seseorang mengalami serangan vertigo berulang. Terapi ini bertujuan melatih indra untuk mengompensasi dan mengurangi gejala vertigo.
  • Manuver reposisi kanalit: Terapi ini melibatkan gerakan kepala dan tubuh tertentu untuk mengatasi BPPV. Gerakan ini bertujuan untuk memindahkan partikel-partikel kalsium keluar dari kanal telinga bagian dalam sehingga dapat diserap oleh tubuh. Terapi ini biasanya dilakukan oleh dokter atau ahli terapi fisik yang berpengalaman.
  • Obat resep: Pada beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala vertigo seperti mual atau mabuk yang terkait dengan vertigo. Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, dokter dapat meresepkan antibiotik atau steroid untuk mengurangi peradangan dan mengobati infeksi. Untuk penyakit Meniere, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
  • Operasi: Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengatasi vertigo. Operasi dilakukan jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor otak atau cedera pada otak atau leher. Operasi bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan vertigo yang dialami.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat jika Anda mengalami gejala vertigo. Dokter akan menentukan pengobatan yang sesuai berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan vertigo yang dialami.

Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi umum mengenai vertigo. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan penilaian yang tepat mengenai kondisi kesehatan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *