Corong Nusantara – Platform media sosial Twitter saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan publik. Kontroversi muncul ketika kebijakan pembatasan jumlah tweet yang dapat dibaca oleh pengguna Twitter mendapat kritik pedas dari sebagian warganet.
Hal ini menyebabkan banyak pengguna Twitter bermigrasi dan mencari media sosial lain yang dapat menggantikan fungsi Twitter. Salah satu alternatif yang muncul adalah Truth Social.
Truth Social adalah platform media sosial yang dibuat oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan diluncurkan pada tahun 2022.
Berbeda dengan Twitter atau Facebook, Truth Social hadir sebagai platform media sosial yang bertujuan untuk melawan persepsi “woke culture” dan lebih fokus pada konten yang dapat diakses dengan lebih mudah.
Platform ini terdiri dari dua entitas yang berbeda, yaitu Trump Media & Technology Group (TMTG) dan Digital World Acquisition Corp. (DWAC).
TMTG didirikan oleh Donald Trump pada bulan Februari 2021, sedangkan DWAC adalah perusahaan publik yang didirikan oleh bankir Miami, Patrick Orlando.
Cara kerja Truth Social relatif sederhana, terutama bagi pengguna baru.
Setiap unggahan yang dibuat oleh pengguna disebut sebagai “truths” dan setiap “truth” memiliki bagian komentar, “re-Truthed,” dan likes.
Di bagian bawah layar, terdapat empat item menu yang meliputi umpan pembaruan dari akun yang diikuti, fungsi pencarian untuk akun dan “truths,” peringatan aplikasi, dan pesan.
Walaupun sering kali dianggap sebagai platform yang memberikan kebebasan berekspresi untuk melawan Twitter, Truth Social lebih dianjurkan untuk pengguna yang sudah familiar dengan lingkungan Trump dan cenderung mengikuti pandangan media sayap kanan.
Dengan adanya Truth Social, Donald Trump berharap dapat memberikan alternatif kepada para pengguna media sosial yang ingin mencari pengalaman yang berbeda. Platform ini memperlihatkan komitmen Trump untuk tetap aktif dalam ranah digital dan memberikan suara kepada pendukungnya.
