Corong Nusantara – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat hingga Februari 2022 perdagangan aset kripto telah mencapai Rp 83,8 triliun dengan total 12,4 juta investor.
Perdagangan aset Crypto hanya Rp 64,9 juta pada tahun 2020 dan telah berkembang pesat dari waktu ke waktu, mencapai Rp 859,4 triliun pada tahun 2021.
CEO Indodax Oscar Darmawan menyambut baik maraknya perdagangan aset kripto dan investor, namun para pelaku industri aset kripto harus mematuhi peraturan perpajakan setempat.
Oscar mengatakan dalam keterangannya pada Jumat (25/05): “Sebagai pelaku usaha, saya mengajak teman-teman di industri ini, khususnya perusahaan pasar cryptocurrency yang berlisensi dan disetujui untuk mematuhi aturan perpajakan yang berlaku di Indonesia.” /2022).
Oscar percaya bahwa industri aset kripto telah berkontribusi pada pembangunan negara dengan menjadi perusahaan yang mematuhi aturan pajak yang ditetapkan oleh pemerintah.
“Bukan tidak mungkin ekonomi digital Indonesia bisa berkembang dengan cara ini,” kata Oscar.
Oscar mengatakan bahwa Indodax setia membayar pajak dan mendapatkan Piagam Penghargaan dari Kanwil DJP Bali atas kontribusinya dalam peningkatan kepatuhan dan pembayaran pajak di KPP Madya Denpasar pada tahun 2021.
“Saya percaya bahwa audit ini akan menginspirasi para pemain dan industri crypto untuk berpartisipasi dalam membangun negara melalui pajak,” jelasnya.
Oscar juga mengatakan bahwa Penghargaan Kepatuhan Pajak Indodax didasarkan pada kontribusi perusahaan terhadap pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak perusahaan.
PPN akan dikenakan pajak atas penjualan (pendapatan) Indodax selama tahun 2021, jumlah yang akan disetorkan ke Kas sebesar 10% dari total pendapatan.
“Pajak badan juga merupakan pajak atas laba bersih Indodax untuk tahun 2021. Jumlah yang kami setorkan ke Perbendaharaan adalah 22% dari total laba bersih tahunan kami,” kata Oscar.
