Corong Nusantara – Situasi pandemi Covid-19 membaik signifikan pada Februari-Maret 2022 dengan penurunan kasus harian yang drastis dibandingkan puncak gelombang yang dipicu varian Omicron.
Indonesia telah mengalami tiga kali gelombang, dua di antaranya mencapai rekor hingga 50.000 per hari.
Pemerintah memutuskan kembalinya Lebaran tahun ini dimungkinkan melalui berbagai kegiatan sosial.
Pasca pandemi 2020 melanda, masyarakat dihimbau untuk tidak mudik guna mencegah penyebaran virus.
Wajar saja, saat Lebaran kali ini arus mudik mengalami puncaknya sehingga menimbulkan kemacetan di ruas tol tersebut.
Sementara itu, volatilitas inflasi dan kelangkaan stok minyak goreng perlahan mulai mereda.
Mulai akhir tahun 2021, pertanyaan seputar minyak goreng mulai bermunculan, dan ibu-ibu rumah tangga mulai mencari stok yang langka. Kalaupun tersedia, harga minyak goreng akan melambung tinggi.
Pemerintah telah mengambil langkah zig-zag untuk mengatasi masalah tersebut. Awalnya harga diturunkan dengan menerapkan harga eceran tertinggi (HET), namun terjadi kelangkaan stok di berbagai tempat. Pemerintah kemudian mencabut kebijakan HET dan mengembalikan harga ke mekanisme pasar. Stok kembali normal dan harga melonjak lagi.
Seorang pejabat tinggi Kementerian Perdagangan telah ditangkap atas tuduhan korupsi dalam persetujuan ekspor beberapa industri minyak sawit di tengah tuduhan Mafia di balik kekacauan minyak goreng.
Pada akhirnya, pemerintah mengambil langkah ekstrem dengan melarang ekspor CPO, bahan baku minyak goreng, guna mengendalikan harga di dalam negeri.
Ketika situasi COVID-19 mereda dan masalah minyak goreng teratasi, survei Indometer menunjukkan bahwa kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi cukup tinggi yaitu 78,3%. Dari jumlah tersebut, 7,9% sangat puas.
Dalam keterangan tertulis, Leonard SB, Managing Director Indometer Research Institute Minggu (15-5-2022), mengatakan: “Pandemi COVID-19 telah membaik dan masalah ekonomi, terutama yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak pangan, telah diatasi. Publik senang dengan kepemimpinan Jokowi. ”
Laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2022 sebesar 5,01%, relatif stabil dibandingkan triwulan IV 2021 (5,02%), dan mencatatkan surplus sejak triwulan II 2021.
Ketahanan ekonomi negara itu tampaknya mulai beradaptasi dengan dampak pandemi yang sebelumnya mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Namun demikian, Leonard mengingat ancaman inflasi yang melanda dunia dan dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Pemerintah menaikkan harga bahan bakar pertamax nonsubsidi sejalan dengan rencana kenaikan tarif dasar listrik untuk LPG dan bahan bakar lainnya.
Reaksi publik telah melihat meningkatnya protes mahasiswa di beberapa kota terhadap kenaikan harga.
21,1% responden menyatakan tidak puas, di antaranya 20,1% menyatakan tidak puas sama sekali, dan 0,6% menyatakan tidak tahu/tidak menanggapi.
“Pemerintah harus mengantisipasi dampaknya terhadap kepuasan publik,” kata Leonard.
Survei dilakukan dari 20 hingga 27 April 2022 dalam multi-langkah, pengambilan sampel secara acak dari 1.200 responden di seluruh Indonesia.
Wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan protokol kesehatan COVID-19. Margin of error survei ini adalah ±2.98% dan tingkat kepercayaan 95%.