Corong Nusantara – Tak hanya pemain AS Roma saja yang bersuka cita dengan keberhasilan menjadi juara Europa Conference League.
Para penggemar pun merasakan perasaan serupa ketika wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
Untuk diketahui, fans AS Roma berduyun-duyun datang ke Stadion Olimpico untuk nonton bareng laga final Europa Conference League.
Sekiranya ada lebih dari 50 ribu penonton memadati Stadion Olimpico.
Mereka turut menyanyikan chant-chant kebesaran tim sembari menonton laga.
Perayaan yang luar biasa langsung terjadi kala pertandingan final tersebut usai.
Banyak di antara fans tersebut yang langsung masuk ke lapangan untuk meluapkan euforia.
Namun, ada saja tingkah aneh yang juga terjadi poada perayaan tersebut.
Dikutip dari laman Gazzetta, terdapat sebuah video yang menunjukkan fans AS Roma sampai mengambil tanah stadion untuk dibawa pulang.
Ada pula tingkah lain yang turut membuat pihak keamanan bekerja ekstra.
Dikutip dari laman Forza Roma, beberapa penonton sampai memanjat layar besar yang digunakan untuk nonton bareng pertandingan tersebut.
Pihak keamanan sampai harus menyela perayaan untuk memberi aba-aba dan peringatan agar penonton tersebut turun.
Reaksi Mourinho
Tangan dingin Mourinho terbukti mampu membawa gelar juara yang selama ini menjadi barang langka di klub ibu kota Italia.
Pasalnya, ini adalah gelar tingkat Eropa pertama yang diraih AS Roma selama klub ini berdiri.
Selain itu, keberhasilan AS Roma mencapai final Europa Conference League juga penuh perjuangan keras.
Tak ayal, kesuksesan di akhir kompetisi kembali membuat pelatih sekelas Jose Mourinho terharu.
Ia kembali menangis saat wasit mengakhiri pertandingan final antara tim asuhannya melawan Feyenoord tersebut.
Dalam sesi jumpa pers setelah laga, ia juga berusaha menahan air mata agar tak menetes.
Ia nampak sangat bangga dengan pencapaiannya di AS Roma.
Menurutnya, kemenangan di Europa Conference League ini bukan semata-mata sebuah proyek olahraga.
Namun, ini adalah kemenangan bersejarah yang patut dirayakan oleh rival sekota Lazio tersebut.
“Ini bukan sebuah pekerjaan, ini adalah sebuah sejarah,” ungkap Mourinho dikutip dari Football Italia.
“Kami harus menorehkan sejarah. Kami berhasil melakukannya,” sambungnya.
Status AS Roma sebagai salah satu tim besar Italia dan Eropa memang tak perlu diragukan.
Namun, minimnya trofi Eropa yang ada di lemari juara klub seakan membuat status di atas masih terasa sedikit hambar.
Kini, mereka dapat membanggakan trofi Europa Conference League ini.
“Saya berada di AS Roma 11 bulan. Saya sadar ketika datang, mereka menunggu momen ini,” ujar Mourinho.
“Saya mengatakan hal ini ketika di Turin, kami harus melakukan apa yang harus dilakukan.”
“Kami berhasil melakukan hal yang luar biasa,” lanjutnya.
