Corong Nusantara – Anna Latuconsina, anggota DPR RI Dapil Maluku, mengumumkan proyek pembangunan Lumbung Ikan Nasional (LIN) dan Pelabuhan Baru Ambon (ANP) dibatalkan.
Anna Latuconsina berbicara usai menerima kabar tersebut dari Luhut Binsar Panjitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Saat itu, Luhut menyerahkan pembatalan proyek LIN dan ANP kepada delapan perwakilan masyarakat Maluku.
Anna Latuconsina mengatakan alasan pembatalan pembangunan dua megaproyek tersebut karena terdapat gunung berapi aktif di dasar laut.
Anna Latuconsina mengatakan, “Betapa terkejutnya kami saat mendengar pernyataan Menko LBP bahwa ANP maupun LIN tidak jadi dibangun pada lokasi yang direncanakan di Pulau Ambon, dengan alasan terdapat gunung berapi aktif dan di dasar laut” Dalam keterangan yang diterima, Senin (14/3).
Menurut hasil penelitian, selain keberadaan gunung berapi aktif, membuktikan bahwa peninggalan dari Perang Dunia Kedua tetap ada.
Tentu saja hal ini akan berpengaruh jika proyek tersebut masih dalam tahap konstruksi.
“Di rencana lokasi pembangunan juga terdapat penyebaran ranjau-ranjau dari sisa Perang Dunia II dan itu yang menjadi alasan lahan tersebut tidak bisa digunakan,” katanya.
Di sisi lain, LIN dan ANP sebelumnya diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dalam mensejahterakan masyarakat Maluku.
Terkait pembatalan proyek LIN, delapan perwakilan Maluku sepakat membuat tujuh posisi.
Di bawah ini adalah 7 pernyataan posisi 8 perwakilan dari Maluku.
1. Mendesak Pemerintah Pusat untuk merealisasikan Pembangunan Proyek Strategis Nasional Ambon New Port (ANP) dan Lumbung Ikan Nasional (LIN) di Maluku.
2. Mendorong Presiden Joko Widodo untuk mengeluarkan INPRES atau KEPRES sebagai payung hukum bagi pembangunan ANP dan LIN di Maluku.
3. Mendesak Komisi IV DPR RI dan Komite II DPD RI agar ikut memperjuangkan harapan dan aspirasi rakyat dan daerah Maluku untuk merealisasikan pembangunan ANP dan LIN di Maluku.
4. Bila ada pertimbangan tertentu khususnya faktor keamanan berdasarkan hasil Feasibility Study, agar pembangunan ANP dan LIN tetap direalisasikan di Maluku pada lokasi yang tepat dengan mempertimbangan Geopolitik, Geoekonomi dan Geostrategis baik dalam kondisi damai maupun darurat, Bukan kepentingan tertentu apalagi oligarki.
5. Mendorong Pemerintah Provinsi Maluku untuk segera mempersiapkan hal-hal yang menjadi tanggung jawabnya termasuk pembebasan lahan sebagai lokasi yang dipersiapkan untuk pembangunan ANP dan LIN.
6. Mendorong Pemerintah Daerah Provinsi Maluku agar bersinergi dengan para anggota DPR RI dan DPD RI dari Maluku untuk memperjuangkan proyek strategis nasional khususnya Ambon New Port (ANP) dan Lumbung Ikan Nasional (LIN).
7. Untuk memastikan rencana pembangunan ANP dan LIN di Maluku, kami akan bertemu Presiden Joko Widodo untuk membahas apa yang menjadi rencana Pemerintah Pusat saat ini.
Keempat anggota DPR-RI itu diketahui berasal dari Maluku. Yakni, Hendrik Lewerissa, Mercy Barends, Abdullah Tuasikal dan Saadiah Uluputty.
Sedangkan anggota DPD-RI di Maluku adalah Anna Latuconsina, Miranti Dewaningsih, Nono Sampono dan Novita Anakotta.