Hukrim  

Pembangunan Rumah Sakit Advent Terkendala Dana

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara– Dua pokok utama dalam pelayanan Gereja Advent Hari Ketujuh adalah sesuai dengan teladan dari Tuhan Yesus Kristus ketika hadir di bumi ini, yakni pemuridan dan pelayanan kesembuhan. Dalam hal pemuridan, Sinode Gereja Advent di luar Kalimantan telah banyak berkontribusi dengan mendirikan sekolah-sekolah. Sedangkan dalam hal kesembuhan, kontribusinya adalah penyediaan layanan kesehatan dengan membangun rumah sakit (RS).

Demikian halnya dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Kanaan Palangka Raya yang beralamat di Jalan Diponegoro nomor 24-26 Palangka Raya. Untuk dapat mengamalkan teladan Tuhan Yesus Kristus dalam hal pelayanan kesembuhan, berencana untuk membangun sebuah RS sejak 4 tahun lalu. Namun, rencana tersebut hingga saat ini belum dapat diwujudkan.

Gembala Sidang Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Kanaan, Pendeta Sinambela mengaku, faktor terhambatnya pembangunan bukanlah persoalan perizinan, tapi lebih kepada persoalan dana yang hingga saat ini belum tercukupi.

“Kalau perizinan semua sudah beres. Tidak ada lagi kalau soal izin sudah lengkap semua. Hanya sekarang yang kita butuhkan itu dana. Faktor yang lainnya adalah munculnya pandemi Covid-19 ini.  Jadi pergerakan kita agak lambat,” bebernya kepada Tabengan, Kamis (7/1/2021).

Lebih lanjut Pdt Sinambela mengungkapkan, rencana pembangunan RS tersebut adalah cita-cita yang pihaknya ingin sumbangkan kepada pemerintah, secara khusus Pemerintah Provinsi Kalteng dan kepada masyarakat yang tinggal di Kalteng.

Sejauh ini, kata dia, upaya dana yang digalang sudah ada kurang lebih Rp9 miliar. Namun, untuk pembangunan sebuah RS dengan fasilitas yang memadai masih sangatlah kurang dengan dana tersebut.

“Kalau hitung-hitungannya dari kontraktor yang pertama itu Rp34 miliar. Karena ada 2 kontraktor kami dekati. Yang pertama menawarkan Rp34 miliar dan yang kedua Rp70 miliar. Jadi kalau yang pertama belum lengkap semua, sedangkan yang sampai Rp70 miliar ini sudah lengkap semua. Inilah perbandingan yang mau digodok lagi,” jelasnya.

Pdt  Sinambela menambahkan, untuk penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang nantinya akan bertugas, RS Advent di Bandung yang akan mengirimkan SDM yang dibutuhkan.

“Kalau soal SDM sudah diatur pusat, karena ini sekaligus rencana kerja unit Indonesia Kawasan Barat yang ada di Jakarta di Jalan MT Haryono. Kalau RS di Bandung Jalan Ciampelas No 161. Hanya dana ini yang masih jadi kendala.  Kami sudah buat proposal ke Pemda, tapi mungkin karena Covid-19 ini jadi pemerintah belum juga bisa wujudkan ke sana. Jadi kita dengar bahwa semua anggaran difokuskan ke Covid-19,” ujarnya lagi.

Lokasi RS yang akan didirikan meliputi semua area gereja saat ini, berdiri di atas tanah seluas 16.000 m2 atau 1,6 hektare. Jika rencana pembangunan berjalan, maka semua bangunan yang ada akan dirombak.

“Jadi ada kesepakatan ini semua akan diserahkan untuk pembangunan RS. Gerejanya bisa di sini tapi Pastori dibongkar. Nanti kalau sudah ada RS, di situ tidak diizinkan membangun rumah tinggal. Tetapi untuk rumah ibadah diperbolehkan. Tentunya gereja akan tetap ada dan juga masjid. Karena nantinya kan jadi RS,” tuturnya.

Pdt Sinambela berharap, semua rencana yang telah ada sejak 4 tahun lalu tersebut dapat terealisasi, sehingga gereja sebagai perpanjangan tangan Tuhan Yesus Kristus dapat menjalankan pelayanannya dalam bidang kesehatan. dsn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *