Dunia  

Memperluas Hubungan Persahabatan Dengan China, Arab Saudi Bergabung Dengan Blok Keamanan Axis Beijing

Memperluas Hubungan Persahabatan Dengan China, Arab Saudi Bergabung Dengan Blok Keamanan Axis Beijing

Corong Nusantara – Arab Saudi akhirnya bergabung dengan blok keamanan yang dipimpin China, yang diyakini ke depan makin memperkuat hubungan Riyadh dengan Beijing.

Badan Pers Saudi mengungkapkan, dalam rapat kabinet yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz pada Selasa (28/3/2023), kabinet Arab Saudi menyetujui sebuah memorandum yang memberi Riyadh status sebagai mitra dialog dalam Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).

Melansir dari CNBC, Organisasi Kerjasama Shanghai merupakan aliansi politik, keamanan dan perdagangan yang terdiri dari China, Rusia, India, Pakistan, dan empat negara Asia Tengah lainnya sebagai anggota penuh.

Organisasi tersebut selanjutnya menghitung empat negara pengamat, termasuk Iran, dan sembilan mitra dialog, yang termasuk Arab Saudi, Qatar, dan Turki. Kantor pusat organisasi ini terletak di Beijing dan jabatan sekretaris jenderal dipegang oleh Zhang Ming dari China.

Keputusan Arab Saudi untuk bergabung dengan SCO, meski tidak memiliki keanggotaan penuh, dapat membawa kepentingan Riyadh lebih jauh ke arah timur, di tengah langkah Beijing dalam menguji pengaruhnya di Timur Tengah, yang dapat memberi pukulan bagi Amerika Serikat (AS).

China menengahi kesepakatan antara Arab Saudi dan saingan lamanya yaitu Iran pada awal bulan ini, guna melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan di negara masing-masing.

Sedangkan di Eropa, Beijing dengan ambisius mengajukan rencana 12 poin untuk mencapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari status mitra dialog baru Arab Saudi di SCO.

Hubungan Arab Saudi telah lama terjalin dengan anggota SCO terkemuka yaitu China dan Rusia. Beijing adalah mitra dagang terbesar Riyadh, dengan perdagangan bilateral mencapai 87,3 miliar dolar AS pada 2021, menurut Reuters.

Sementara China adalah konsumen utama ekspor minyak Arab Saudi, dengan kedua negara membuat terobosan signifikan di sektor petrokimia masing-masing.

Baru-baru ini raksasa minyak yang dikendalikan Arab Saudi, Aramco, memberikan pengumuman mengenai usaha patungan yang akan membangun kilang dan kompleks petrokimia di Panjin, bersama mitra Norinco dan Panjin Xincheng Industrial Group.

Secara terpisah, Riyadh adalah sekutu dekat Rusia dalam kelompok koalisi OPEC+.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *