PALANGKA RAYA/Corong Nusantara– Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang melakukan dialog dengan Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Persandian dan Statistik (Kominfosantik) Kalteng Agus Siswadi beserta jajaran. Dialog ini merupakan tindak lanjut pertemuan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Teras mengatakan, hasil pertemuan dengan Kemenkominfo disampaikan kepada pemerintah daerah melalui Diskominfosantik terkait masalah digitalisasi. Pertemuan dengan Diskominfosantik menjadi agenda penting, melihat sejauh mana perkembangan digitalisasi di Kalteng.
Pada kesempatan itu, kata Teras, disampaikan ulasan utuh situasi perkembangan dan tantangan dari Dinas Kominfosantik. Satu yang menjadi perhatian adalah terkait kondisi sumber daya manusia (SDM) di Kalteng, yang mesti menangkap peluang di era digital ini dengan baik. Berikutnya terkait dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur pendukung akses internet.
“Perlu perhatian bersama dari pemerintah provinsi terkait kebutuhan SDM unggul di bidang digitalisasi, mengingat adanya tuntutan dalam revolusi industri 4.0 yang sudah di depan mata. Pemerintah pusat juga mendorong tumbuhnya digital talent yang diharapkan mewarnai perekonomian digital yang akan terus berkembang di Tanah Air,” ujar Gubernur Kalteng Periode 2005-2015 itu dalam rilisnya, Rabu (29/9).
Teras mengemukakan, dalam upaya menghadirkan infrastruktur dan akses internet di seluruh wilayah Kalteng, perlu dikerjakan bersama. Mengingat fase membuka keterisolasian daerah, telah berubah tantangannya menjadi membuka keterisolasian digital lewat akses internet.
Dari data yang disampaikan, Teras menguraikan, ada 359 wilayah desa dan kelurahan yang belum menikmati jaringan 4G. Ada akses untuk sinyal berkomunikasi, namun belum untuk internet. Selanjutnya, juga ada 463 blank spot atau area yang benar-benar belum ada sinyal. Ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah provinsi dalam hal ini Dinas Kominfosantik Kalteng yang kerap dikritisi masyarakat karena pendidikan beralih secara daring.
“Tentu saja ini adalah kondisi nyata yang mesti kita hadapi. Tantangan kita besar karena luas wilayah kita melebihi luasan Pulau Jawa dengan sebaran penduduk yang tidak terpusat pada satu wilayah pengembangan. Ke depan perlu ada terobosan-terobosan serta inovasi teknologi untuk menjawab kebutuhan ini,” katanya.
Semoga, harap Teras, kita dapat memanfaatkan perkembangan digital dengan baik. Bekerja sama mendorong lahirnya digital talent dari Kalteng untuk menghadirkan inovasi berbasis teknologi di berbagai lini kehidupan. Demi terciptanya pemerataan pemanfaatan era teknologi informasi, serta terwujudnya kecerdasan kehidupan dan keadilan sosial bagi rakyat di Kalteng.
Harapan pada perkembangan layanan publik dengan hadirnya digitalisasi. Digitalisasi Layanan (Dilan) diharapkan akan dapat mempercepat pelayanan publik dan menghapus praktik pungli. Ini semua membutuhkan dukungan penguatan SDM dan infrastruktur. Data dari Kementerian Kominfo, berkenaan dengan TIK, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 202,6 juta orang, dengan nilai ekonomi digital sebesar Rp632 triliun. Satu angka yang besar bila potensi perekonomiannya dapat dioptimalkan.
Presiden Joko Widodo sendiri dalam 5 arahannya terkait transformasi digital nasional mendorong percepatan perluasan akses, peningkatan infrastruktur digital, dan penyediaan layanan internet. Kedua, mempersiapkan roadmap transfomasi digital di sektor strategis. Ketiga, mempercepat integrasi pusat data nasional. Kelima, menyiapkan talenta digital dan terakhir menyiapkan regulasi, skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital. ded