* Di Kalteng Bertambah 12 Kasus, Covid-19 Indonesia Bertambah 17.895 Kasus
PALANGKA RAYA/Corong Nusantara– Kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya beberapa hari terakhir mengalami kenaikan. Dugaan muncul dari sejumlah pihak, kenaikan kasus dikaitkan dengan varian Omicron yang saat ini sedang melanda sejumlah wilayah di Indonesia.
Salah satu yang menduga kenaikan kasus ini ada kaitannya dengan Omicron, dr Mayawati E.S Mewo, Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik Biomolekurel Covid-19 RSUD Kota Palangka Raya. Pada 20-25 Januari kembali menemukan 2 kasus, kemudian berikutnya menemukan 4 kasus positif lagi.
“Kecurigaan saya memang ke arah sana. Kita punya reagen yang dulunya untuk mendeteksi varian Delta plus namanya reagen SGTF, jadi saya meraningkannya pake itu. Kemudian hasilnya memang ke arah sana. Cuma ada satu gen yang terdeteksi, tapi gen itu dimiliki juga Delta plus sama Delta, jadi kami tidak bisa menyimpulkan apakah itu Omicron atau bukan. Cuma memang kami sudah kirim ke Litbangkes Kemenkes melalui Dinkes Provinsi Kalteng dan hasilnya belum ada sampai hari ini,” kata Maya, Rabu (2/2/2022).
Kecurigaan adanya varian Omicron, diperkuat dengan hasil pemeriksaan sampel di laboratorium ditemukan kemiripan gen antara varian Alpha, Beta, Gamma, Delta dan Omicron. Tapi varian Beta sama Gamma sudah jarang ditemukan lagi di Indonesia. Yang terbaru ini Delta sama Omicron. Kalau melihat kasusnya seperti di Jakarta hasil skuensing, dengan reagen SGTF, reagen khusus untuk pemeriksaan 85 persen adalah Omicron, bahkan ada daerah tertentu memang 90 persen itu Omicron.
“Jadi memang ke arah sananya benar. Kemudian dilihat dari proses penularannya sangat cepat, itu juga mengarah ke sana, jadi kemungkinan besar ke sana, tapi memang menyatakan itu Omicron, tidak bisa sekarang karena memang hasilnya belum keluar dari Litbangkes Kemenkes. Sudah ada 12 sampel yang dikirim. Kalau Litbangkes sudah terima sampelnya, kemungkinan 7 hari ke depan sudah bisa tahu hasilnya,” imbuh Maya.
Dari hasil skrining, riwayat mereka pelaku perjalanan dari luar kota seperti Jakarta. Kemudian menularkan ke orang tinggal dalam satu rumah, kemudian mereka menularkan lagi kepada orang lain, sehingga mereka menyebutnya sudah transmisi lokal.
Kemudian gejala dari Omicron itu seperti Delta plus, hanya saja tingkat keparahannya rendah. Lebih ke arah batuk pilek biasa dan demam. Beda daripada varian sebelumnya. Jarang disertai dengan sesak napas dan hilang perasa. Menyebabkan plak di paru-paru juga lebih kecil dibandingkan varian sebelumnya.
Kendati demikian, kalau menyerang orang yang komorbid dan anak-anak yang belum vaksin, menurut Maya, sangat berbahaya. Orang yang vaksin booster bisa juga terinfeksi tapi tidak berat. Berbeda dengan orang yang sudah vaksin booster terinfeksi ketemu orang komorbid dan anak-anak yang tidak divaksin. Tingkat mortalitasnya (kematian) lebih tinggi ke arah mereka.
Maya meminta kepada masyarakat untuk berhati-hati. Kalau isolasi mandiri harus benar-benar diam di rumah karena sangat berisiko jika memaksa diri bepergian dalam keadaan positif, sebab varian Omicron sangat menular, morbiditas (positif) dan mortalitasnya rendah tapi angka kasusnya menjadi tinggi. Gunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan.
Covid-19 Indonesia Bertambah
Kasus positif Covid-19 di Tanah Air kembali bertambah 17.895 pada hari ini, Rabu 2 Februari 2022. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini lebih dari 4,2 juta kasus atau sebanyak 4.387.286 kasus. Selain itu, juga dilaporkan kasus yang sembuh dari Covid-19 pada hari ini tercatat 5.110 orang. Sehingga total sebanyak 4.148.804 orang sembuh. Baca Juga: Aturan Karantina PPLN Terbaru: 5 Hari Jika Vaksin Lengkap, 7 Hari Jika Vaksin Dosis Pertama Sementara jumlah yang meninggal kembali bertambah 25 orang. Sehingga total meninggal menjadi 144.373 orang. Berikut sebaran penambahan kasus Covid-19 di 34 provinsi per 2 Februari 2022: Kalimantan Selatan 71, Kalimantan Timur 54, Kalimantan Barat 32, Kalimantan Tengah 12 dan Kalimantan Utara 0. yml/ist