PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menyoroti lonjakan harga kebutuhan pokok seperti daging ayam dan cabe dipasaran. Pasalnya lonjakan harga tersebut mulai dikeluhkan masyarakat.
Hal ini disampaikan Anggota Komisi II DPRD Kalteng yang membidangi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) HM Sriosako, saat dibincangi Tabengan di gedung dewan, Selasa (23/2/2021). Inflasi kebutuhan pokok harus mendapat perhatian dari pemerintah.
“Yang namanya kebutuhan pokok, merupakan kewajiban dasar dari konsumsi masyarakat. Sehingga dengan adanya inflasi kebutuhan pokok dipasaran, hal tersebut akan sangat dikeluhkan masyarakat,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, bahwa sampai sekarang ketersediaan cabe dan ayam potong di Kalteng masih bergantung dari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam rangka memenuhi pangsa pasar di Bumi Tambun Bungai.
“Untuk pasokan cabe dan daging ayam, kita sampai sekarang masih bergantung dari Provinsi Kalsel. Apabila kita tetap seperti ini maka selamanya harga akan mengalami fluktuasi, menyesuaikan dengan ketersediaan di Kalsel. Sehingga perlu adanya upaya dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengembangkan sektor pertanian dan perikanan dalam rangka memenuhi permintaan pasar di Kalteng,” ujarnya.
Ditegaskan Sako, bahwa Kalteng tidak bisa selamanya bergantung dari Provinsi tetangga terkait pasokan kebutuhan pokok. Pasalnya, pasokan kebutuhan pokok untuk Kalteng akan mengalami inflasi apabila provinsi tetangga mengalami masalah seperti bencana alam, yang belum lama ini terjadi.
“Semua itu tidak lain karena dampak dari bencana yang terjadi di Provinsi tetangga, sehingga secara otomatis Kalteng juga terdampak khususnya dari kebutuhan pokok yang dipasok dari Provinsi Kalsel. Hal ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi Pemprov, agar lebih menggencarkan pengembangan pertanian dan peternakan kedepannya,” tegas Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kalteng ini.
Berkaitan dengan inflasi harga cabe dan daging ayam di Kalteng, dia meminta agar Pemprov Kalteng melalui dinas/instansi terkait untuk turun kelapangan untuk menjaga stabilitas sekaligus mengontrol harga kebutuhan pokok dipasaran.
“Mestinya dinas terkiat bisa turun kelapangan. Mengingat saat ini harga cabai dan daging ayam melambung tinggi dan informasi yang saya terima, harga cabai sudah mencapai Rp150 ribu sampai Rp160 ribu per-kilogramnya,” pungkasnya. nvd