Corong Nusantara – Perusahaan manufaktur mobil ternama, Ford Motor Company, mengumumkan rencana mereka untuk melaksanakan putaran kedua pemutusan hubungan kerja atau PHK. Langkah ini diambil sebagai upaya perusahaan untuk menghadapi tantangan ekonomi saat ini. Menurut laporan terbaru dari Wall Street Journal (WSJ), putaran PHK baru ini akan berdampak pada karyawan Ford yang bekerja di divisi kendaraan listrik (EV) dan perangkat lunak di Amerika Serikat.
Meskipun laporan tersebut tidak mengungkapkan secara spesifik jumlah karyawan yang akan terkena dampak dari putaran PHK ini, kabar ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja Ford. Setelah Stellantis NV dan General Motors mengumumkan tawaran pembelian karyawan, langkah Ford untuk melakukan PHK kembali menjadi sorotan utama dalam industri otomotif.
Ford telah menghadapi sejumlah tantangan, termasuk kenaikan harga dan permintaan yang tinggi terhadap kendaraan baru. Namun demikian, perusahaan ini telah berhasil mengatasi beberapa kendala inflasi, walaupun biaya bahan baku yang lebih tinggi tetap menjadi hambatan. Upaya pengendalian biaya juga telah dilakukan oleh Ford pada bisnis kendaraan listrik mereka yang cenderung mahal.
Tidak hanya di Amerika Serikat, Ford juga telah mengumumkan pemangkasan karyawan di lokasi manufaktur mereka di Valencia, Spanyol Timur. Pada bulan Maret tahun ini, sekitar 1.100 karyawan di fasilitas manufaktur tersebut harus mengalami pemutusan hubungan kerja. Alasan di balik langkah ini adalah untuk menekan kerugian yang dialami pabrik tersebut.
Juru bicara Ford mengungkapkan bahwa perusahaan akan bekerja sama dengan serikat pekerja untuk meminimalkan dampak dari pemutusan hubungan kerja ini terhadap karyawan, keluarga mereka, dan masyarakat setempat. Sebelum pemangkasan ini dilakukan, Ford sebelumnya telah menghentikan rencana perakitan minivan Galaxy dan mobil serupa wagon S-Max di Spanyol.
Dalam menghadapi situasi ini, Ford berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan perubahan industri otomotif dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka. Meskipun PHK kedua ini menimbulkan kekhawatiran, perusahaan tetap berupaya untuk mengatasi tantangan ekonomi yang ada.
Secara keseluruhan, Ford Motor Company telah mengumumkan rencana putaran kedua pemutusan hubungan kerja yang akan berdampak pada karyawan di divisi kendaraan listrik dan perangkat lunak di Amerika Serikat. Meskipun perusahaan menghadapi beberapa tantangan, mereka terus berusaha untuk mengatasi hambatan ekonomi dan menjaga kelangsungan bisnis mereka di tengah persaingan industri otomotif yang ketat.