Sudah selama dua tahun pemerintah melarang masyarakat untuk mudik Lebaran. Akibat larangan itu, masyarakat yang bekerja di pelabuhan banyak kehilangan mata pencaharian, seperti halnya adalah portir dan tukang ojek.
Namun setelah mudik Lebaran diperbolehkan, portir atau penjual jasa untuk membantu mengangkut barang bawaan penumpang, kini dapat bernafas lega karena akhirnya bisa bekerja kembali.
Mursalin (52), mengaku senang sebab saat ini sudah bisa kembali menjalani rutinitasnya sebagai portir.
Menurutnya, meski penghasilan sebagai portir tidak seberapa, tapi cukup untuk dibawa pulang ke rumah membeli kebutuhan pokok.
“Kalau pendapatan tergantung penumpang. Kalau sepi bisa Rp50 ribu per hari, tapi kalau banyak bisa saja sampai Rp100 ribu,” ungkapnya, Senin (11/4/2022) lalu.
Berdasarkan pantauan Tabengan di lapangan, ketika kapal laut mulai bersadar di Pelabuhan Sampit, Kotawaringin Timur, bergegas para portir berlari berebut masuk ke dalam kapal untuk mencari pelanggan yang membutuhkan jasa mereka. Bahkan apabila tidak beruntung, terkadang ada beberapa portir tidak mendapatkan pelanggan karena keduluan portir lain, atau penumpang lebih memilih membawa sendiri barang bawaan mereka.
Ternyata selain portir, berkah Ramadan 2022 juga dirasakan penjual jasa transportasi, seperti taksi dan tukang ojek. Mereka tidak akan menyia-siakan momen boleh mudik Lebaran 2022 ini demi meraup keuntungan.
“Alhamdulillah tahun ini kami bisa mengantarkan pemudik. Mudahan-mudahan limpahkan rezeki kepada saya dan kawan-kawan tahun ini,” harap Faris (24), pekerja jasa tukang ojek. c-prs