Religi  

Bacaan Surat At Takasur Ayat 1-8: Latin, Arab, Dan Terjemahan, Lengkap Dengan Tafsirnya

Bacaan Surat At Takasur Ayat 1-8: Latin, Arab, Dan Terjemahan, Lengkap Dengan Tafsirnya

Corong Nusantara – Berikut bacaan surat pendek At Takasur dalam Latin, Arab, terjemahan beserta tafsirnya.

Surat adalah surat pendek di dalam kitab suci Al-Qur’an.

Surat At Takasur merupakan surat ke-102 dalam Al Quran

Surat pendek At Takasur hanya terdiri dari 8 ayat.

Dikutip dari quran.kemenag.go.idSurat At-Takasur menjelaskan tentang peringatan Allah SWT kepada orang-orang yang suka bermegah-megahan hingga lalai kepada Allah.

Berikut bacaan surat pendek At Takasur yang dikutip dari quran.kemenag.go.id:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillahirrahmannirrahiim.

Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

اَلْهٰىكُمُ التَّكَاثُرُۙ – ١

1. alhaakumu alttakaatsuru

Artinya: Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,

حَتّٰى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَۗ – ٢

2. hattaa zurtumu almaqaabira

Artinya: sampai kamu masuk ke dalam kubur.

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ – ٣

3. kallaa sawfa ta’lamuuna

Artinya: Sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ – ٤

4. tsumma kallaa sawfa ta’lamuuna

Artinya: kemudian sekali-kali tidak! Kelak kamu akan mengetahui.

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُوْنَ عِلْمَ الْيَقِيْنِۗ – ٥

5. kallaa law ta’lamuuna ‘ilma alyaqiini

Artinya: Sekali-kali tidak! Sekiranya kamu mengetahui dengan pasti,

لَتَرَوُنَّ الْجَحِيْمَۙ – ٦

6. latarawunna aljahiima

Artinya: niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahim,

ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِيْنِۙ – ٧

7. tsumma latarawunnahaa ‘ayna alyaqiini

Artinya: kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri,

ثُمَّ لَتُسْـَٔلُنَّ يَوْمَىِٕذٍ عَنِ النَّعِيْمِ ࣖ – ٨

8. tsumma latus-alunna yawma-idzin ‘ani alnna’iimi

Artinya: kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu).

Tafsir singkat surat At Takasur ayat 1-8, dikutip dari quran.kemenag.go.id:

1. Dalam ayat ini, Allah mengungkapkan bahwa manusia sibuk bermegah-megahan dengan harta, teman, dan pengikut yang banyak, sehingga melalaikannya dari kegiatan beramal.

Mereka asyik dengan berbicara saja, teperdaya oleh keturunan mereka dan teman sejawat tanpa memikirkan amal perbuatan yang bermanfaat untuk diri dan keluarga mereka.

2. Selanjutnya Allah menjelaskan keadaan bermegah-megah di antara manusia atau dengan usaha untuk memiliki lebih banyak dari orang lain akan terus berlanjut hingga mereka masuk lubang kubur.

Dengan demikian, mereka telah menyia-nyiakan umur untuk hal yang tidak berfaedah, baik dalam hidup di dunia maupun untuk kehidupan akhirat.

3. Kemudian, Allah dengan ayat ini memperingatkan, jika bermegah-megahan itu tidak pantas dikerjakan karena akibatnya buruk serta menimbulkan kekacauan dan permusuhan.

Sebaliknya, Allah menganjurkan agar diciptakan kerukunan hidup, bantu-membantu dalam menegakkan kebenaran dan tolong-menolong dalam kebajikan.

4. Allah mengulang ancaman-Nya melalui ayat ini dan merupakan ancaman sesudah ancaman sebelumnya.

Perintah Allah bagaikan seorang tuan berkata kepada hamba sahayanya agar tidak mengerjakan sesuatu, kemudian tuan itu mengulangi ucapannya itu.

5. Ayat ini merupakan peringatan Allah dalam bentuk perintah agar waspada terhadap tingkah laku yang buruk itu.

Keinginan manusia untuk berlebih-lebihan dapat menyibukkan seseorang untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak bermanfaat.

6. Dalam ayat ini, Allah menerangkan sebagian azab yang akan dialami oleh orang yang bermegah-megahan itu karena kelalaian tersebut.

Mereka akan ditimpa azab di akhirat, dan pasti akan melihat tempat itu dengan mata kepala mereka sendiri.

7. Untuk menambah ketakutan manusia terhadap neraka Jahim, Allah mengulangi sumpahnya.

Ketika itu manusia sadar betapa buruk akibat kelalaian dari iman dan taat kepada Allah.

8. Kemudian, pada saat kamu menyaksikan neraka Jahim dengan mata kepalamu, kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan yang kamu jadikan bahan bermegah-megahan di dunia itu, seperti harta, keturunan, pengikut, dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *