Corong Nusantara – Kedekatan antara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, dan Anies Baswedan, bakal calon presiden (capres), semakin terlihat dalam Koalisi Perubahan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, yang menegaskan bahwa AHY semakin menyatu dengan Anies.
Pernyataan Mardani ini sekaligus membantah adanya indikasi ketegangan di internal Koalisi Perubahan. Menurutnya, tidak terlihat tanda-tanda perpecahan dalam koalisi tersebut.
Mardani tidak menjelaskan secara rinci maksud dari pernyataan tersebut, namun ia menyebut bahwa pengumuman mengenai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan hanya tinggal menunggu waktu.
Mardani tidak memberikan alasan atau detail terkait dua update terbaru dari Koalisi Perubahan. Namun, ia menyatakan bahwa setelah pengumuman mengenai cawapres Anies, Koalisi Perubahan akan melangkah dengan kokoh untuk menyampaikan karya dan gagasannya kepada masyarakat Indonesia.
Mardani sebelumnya telah membantah dugaan adanya ancaman terhadap pencalonan Anies Baswedan sebagai capres baik dari internal maupun eksternal koalisi.
Ia menyatakan bahwa Koalisi KPP solid, dan hubungan antara Anies dengan tiga partai, yaitu PKS, Demokrat, dan NasDem, harmonis. Menurut Mardani, Anies selalu menjaga adab, sementara tiga partai tersebut terus mematangkan konsep dan kebijakan pembangunan.
Pernyataan Mardani ini juga menyoroti ungkapan Pakar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana, yang menyebut bahwa Anies Baswedan akan dijegal sebagai capres dengan upaya penetapan tersangka oleh KPK.
Namun, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, berpendapat bahwa penjegalan terhadap Anies Baswedan tidak berasal dari luar koalisi, melainkan dari internal.
Ali mengungkapkan bahwa di internal Koalisi Perubahan terjadi negosiasi yang sengit terkait pencalonan Anies sebagai cawapres.
Namun, Mardani membantah kedua dugaan tersebut dan menyatakan bahwa ketiga partai, yaitu PKS, NasDem, dan Demokrat, masih solid dalam mendukung Anies sebagai capres.
Menurut Mardani, kemungkinan ancaman dari dalam maupun luar koalisi perubahan kecil karena demokrasi di Indonesia semakin matang dan masyarakat memiliki daya pengawasan yang kuat.
Ahmad Ali, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, memberikan tanggapannya mengenai informasi yang menyebutkan bahwa Anies Baswedan akan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ali berpendapat bahwa ancaman penjegalan terhadap Anies berasal dari internal partai politik koalisinya sendiri. Ia tidak menyebut nama partai yang memaksa mendorong kadernya menjadi cawapres Anies, namun Ali mempertanyakan komitmen parpol yang sudah mendukung Anies sebagai capres.
Baginya, yang penting adalah kesesuaian antara perkataan dan perbuatan internal koalisi, karena jika tidak, Anies akan terjegal oleh dirinya sendiri.