12 Tahun Menanti, Penjual Gado-gado Akhirnya Naik Haji

KUALA KAPUAS/Corong Nusantara-Kesabaran suami istri, Raihan (50) dan  Jamidah (47) warga Handil Baru RT 01  Desa Narahan, Kecamatan Pulau Petak, Kabupaten Kapuas ini berbuah manis. Setelah 12 tahun menanti, akhirnya pada 2022 nama mereka dipanggil untuk berangkat bersama dengan 185 jemaah lainnya menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Walaupun hanya berprofesi sebagai penjual makanan keliling di 4 lokasi setiap ada pasar dadakan, berkat tekad dan niat yang kuat untuk pergi haji, ternyata dikabulkan oleh Sang Khalik.

“Syukur alhamdulillah, saya dan istri akhirnya bisa diperkenankan Allah untuk bisa menunaikan rukun Islam yang ke-5. Sebelum keberangkatan ini saya bersama istri  meminta rida, ampun dan maaf kepada semua apabila ada  kesalahan kami, baik yang disengaja maupun tidak. Dan, kami minta doa agar keberangkatan kami bisa diridai dan mendapatkan berkah dari Allah,” kata Raihan.

Raihan menceritakan, niat berhaji memang sudah terhajatkan sejak 2004 lalu. Dengan menyisihkan hasil jualan makanan keliling seperti gado-gado dan soto, di setiap pasar dadakan, seperti Pasar Sabtu Selat, Selasa Tatas, Rabu Palingkau dan Kamis di Desa Dadahup.

Meskipun hanya mendapatkan keuntungan Rp200-300 ribu kalau lagi ramai, namun ia dan istri bisa menabung sebagian guna biaya keberangkatan haji.

Cukup banyak cobaan yang dialami Raihan dan Jamidah. Pada 2010, saat berangkat melakukan aktivitas jualan bersama istrinya ke Desa Dadahup, pernah mengalami kecelakaan. Kaki kirinya patah dan harus menjalani penyembuhan selama 8 bulan.

Ketika sakit, keinginannya pun sempat tertunda karena tidak ada penghasilan menabung akibat tidak bisa berjualan. Namun, hal ini tampaknya sudah digariskan Allah. Setelah bisa kembali berjalan walaupun tidak normal, tetapi dengan dorongan istrinya, keinginan kuat untuk berhaji kembali dan secara perlahan mulai kembali bisa menabung. Mereka berangsur-angsur menyetorkan dana pendaftaran haji di Kantor Kementerian Agama Kapuas.

Pada 2020, saat wabah Covid-19 merebak, rencana keberangkatan haji kembali ditunda. Padahal 2019 pertengahan, namanya dan istri sudah ada pemanggilan bahwa akan diberangkatkan.

“Kalau memang sudah ada jalannya, dan memang sudah garis hidup kita dengan tidak melupakan Allah, semua apa yang kita niatkan atas seizinnya tidak ada yang bisa menghalangi. Saya bersama istri melalui media ini memohon rida, ampun dan maaf apabila ada kesalahan kami, dan mohon doa agar kami bisa dengan khusyuk menjalankan ibadah haji dan selalu diberikan kesehatan, keselamatan mulai keberangkatan sampai pulangnya nanti,” tutur Raihan. c-yul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *