BUNTOK – Bayi berjenis kelamin laki-laki yang dibuang di hutan di Jalan Abeh Raya Buntok, pada Minggu (13/6/2021) pagi, kini menjadi rebutan warga yang ingin menjadikannya anak angkat.
Warga yang mendaftar tidak hanya dari Kabupaten Barito Selatan, tapi juga dari Kota Palangka Raya, Barito Timur, Barito Utara, dan bahkan dari Provinsi Kalimantan Selatan.
“Berdasarkan info ada sekitar 25 orang yang sudah mendaftar bayi tampan tersebut,” ujar Kepala DSPMD Barsel Selviriyatmi, Senin (14/6/2021).
Ia menjelaskan, sejumlah warga yang mendaftar untuk mengadopsi bayi itu ada RSUD Jaraga sasameh, DPPKBP3A dan DSPMD Barsel dan instansi lainnya. Padahal yang benar adalah di Kantor DSPMD Barsel. Sebab, di Kantor DSPMD akan asesmen dan persyaratan adopsi anak.
“Namun, kita menunggu hasil dari penyelidikan pihak kepolisian terkait siapa orang tua dari bayi yang dibuang ini,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok dr Norman Wahyu melalui Bagian Humas Noorhalidah membenarkan ada sejumlah warga yang datang ingin mengadopsi bayi itu, dan ada juga yang membawa makanan dan kelengkapan bayi.
Hingga saat ini kondisi bayi dalam keadaan baik dan sehat serta dalam pengawasan petugas medis.
Kapolres Barito Selatan AKBP Agung Tri Widiantoro melalui Kapolsek Dusun Selatan Iptu Suranto mengatakan, pihaknya telah memperketat patroli dan meningkatkan pengawasan.
“Selain itu juga kita telah meminta keterangan sejumlah saksi-saksi terkait penemuan bayi tersebut,” katanya.
Sebelumnya, ada 2 anak kecil bersama orang tuanya yang ingin ke gereja melaksanakan Ibadah Minggu, menemukan bayi malang ditaruh atau dibuang di dalam hutan. Awalnya 2 orang anak itu menyampaikan kepada ibunya, mendengar suara bayi menangis, tapi sang ibu tidak yakin dan menyatakan bahwa itu suara burung saja.
Setelah ibunya beranjak cukup jauh dari kedua anaknya, tiba-tiba salah satu bocah kecil itu menceritakan kepada pasangan suami istri yang kebetulan lewat di jalan sepi tersebut. Dia bilang ada mendengar suara bayi menangis.
Mendengar cerita anak kecil, kedua pasangan suami istri itu langsung mendatangi asal sumber suara bayi tersebut. Betapa terkejutnya pasutri itu ketika melihat sosok bayi mungil yang baru dilahirkan beberapa jam tergeletak di rerumputan.
Setelah melihat bayi itu, sang istri bernama Erna tidak langsung mengangkatnya, namun meminta suaminya Wiwid melaporkan kepada pihak kepolisian untuk di bawa ke rumah sakit.
Setelah anggota kepolisian datang menggunakan mobil patroli, akhirnya bayi itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh Buntok untuk mendapatkan pengobatan. c-dan