Ketua IDI Kalteng Divaksin Tanpa Keluhan

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dr Mikko U Ludjen Sp.OG akhirnya divaksin, Selasa (19/1/2021) sekitar 13.00 WIB. Sebenarnya ia masuk dalam daftar 10 orang pertama yang divaksin pada Kamis (14/1/2021), namun setelah diskrining hasilnya belum memenuhi persyaratan sehingga tunda mendapatkan vaksin.

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan ini mengatakan sebelum disuntik terlebih dahulu mengikuti skrening berupa pemeriksaan tekanan darah. Ketika vaksinasi perdana di halaman kantor gubernur, tekanan darahnya tinggi sehingga batal divaksin. Kali ini, setelah di skrining tekanan darahnya normal sehingga bisa divaksinasi. Ia mengaku tidak merasakan sakit ataupun saat disuntik.

“Rasanya tidak terasa, seperti digigit semut, tidak terasa apa-apa hanya nyeri sedikit waktu jarum masuk ke kulit, hanya pegal-pegal sedikit di sekitar area penyuntikan,” kata Mikko usai disuntik vaksin di rumah sakit Siloam.

Setelah divaksin, lantas dirinya tidak langsung pulang, namun harus menunggu sekitar 30 menit oleh vaksinator untuk memantau kejadian ikutan usai divaksinasi. Mikko sangat bersyukur dengan dirinya sudah divaksinasi, sebagai orang yang berada di garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat tentu memiliki resiko besar tertularnya virus Covid-19.

“Mudahan tidak ada keraguan lagi untuk kita semua, saat akan dilakukan vaksinasi, bila skrining memenuhi syarat segera dilakukan vaksinasi,” imbuh Mikko.

Menurut Mikko, sudah adanya vaksin Covid-19 buatan sinovac ini yang sudah diberikan kepada para Nakes, IDI Kalteng berharap kedepan bukan hanya diberikan kepada Nakes saja tetapi juga untuk masyarakat umumnya bisa tercapai cakupan 70 persen untuk kekebalan komunitas (Herd immunity) akibat antibodi yang ditimbulkan dari vaksin bisa secepatnya, sehingga akhirnya wabah ini bisa segera berakhir.

Kemudian IDI Kalteng juga berharap program vaksinasi ini bisa terlaksana dengan baik agar dokter dan tenaga kesehatan tidak lagi berguguran. Khusus dokter dan tenaga kesehatan, kalo kekebalan tubuh terbentuk, terhindar covid-19. yml

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *