2021 Pariwisata Harus Bangkit

PALANGKA RAYA/Corong Nusantara – Pariwisata merupakan salah satu sektor penting yang harus mendapat perhatian dari pemerintah. Mengingat sektor pariwisata mampu menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, apabila mampu dikelola secara maksimal.

Namun selama masa pandemi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 lalu, tidak dipungkiri bahwa sektor pariwisata, khususnya di Kalteng mengalami penurunan secara drastis. Sehingga tidak sedikit program pemerintah dalam rangka pengembangan sektor pariwisata harus tertunda realisasinya.

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kalteng, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Duwel Rawing, saat dikonfirmasi Tabengan, melalui pesan WhatsApp, Rabu (06/01/2021).

“Selama tahun 2020, kita melihat sendiri bagaimana pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi sektor kepariwisataan kita. Bahkan tidak sedikit program-program pemerintah dalam rangka mengembangkan pariwisata Kalteng, harus tertunda karena berfokus pada penanganan pandemi,” ucapnya.

Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga berharap, dalam tahun 2021 sektor pariwisata Kalteng bisa kembali bangkit. Dimana hal tersebut tidak lepas dari dukungan serta dorongan pihak eksekutif maupun legislatif serta seluruh lapisan masyarakat.

“Tentunya ditahun 2021 ini, kita sangat berharap agar sektor pariwisata bisa kembali pulih seperti sediakala. Dimana hal ini tentunya harus mendapat perhatian dari seluruh pihak. Bahkan Komisi III juga akan mendukung sepenuhnya,” tegas politisi dari PDI Perjuangan ini.

Senada, Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng Kuwu Senilawati mengungkapkan, bahwa keterpurukan selama tahun 2020 akibat dampak dari pandemi Covid-19, harus menjadi pemicu untuk membangkitkan kembali kepariwisataan, selain tetap berfokus pada penanganan pandemi.

“Dampak negatif dari pandemi Covid-19, sudah bersama-sama kita rasakan, dimana tidak hanya satu sektor yang terpengaruh, melainkan semua sektor termasuk kepariwisataan. Sehingga dengan menjadikan hal ini sebagai pembelajaran, kita juga harus menjadikannya sebagai acuan untuk membangkitkan kembali pariwisata, tanpa mengesampingkan penanganan pandemi,” pungkas politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini. nvd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *