Dampak Serius Konsumsi Minuman Manis – Minuman manis telah lama menjadi godaan yang sulit diabaikan karena kelezatannya yang memikat. Siapa yang tidak tergoda untuk menambahkan gula pada secangkir teh hangat atau kopi yang menggugah selera? Namun, di balik kenikmatan rasa minuman manis, tersembunyi risiko serius bagi kesehatan kita jika kita terlalu sering mengonsumsinya.
Belakangan ini, minuman manis bukan hanya dianggap sebagai penyebab kenaikan berat badan atau risiko diabetes, tetapi juga didapati memiliki potensi untuk meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Penelitian terbaru yang dilakukan di Prancis telah mengungkapkan hubungan yang mengkhawatirkan antara konsumsi rutin minuman manis dengan risiko terkena kanker.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar asupan gula tidak melebihi 10 persen dari total asupan kalori harian. Namun, penelitian terbaru ini justru menyarankan agar batasan tersebut lebih rendah, yakni sekitar lima persen. Dengan kata lain, sebaiknya kita membatasi konsumsi gula menjadi maksimal 25 gram per hari.
Tidak hanya gula yang kita tambahkan ke dalam minuman seperti teh atau kopi, kita juga harus memperhatikan kandungan gula dalam minuman kemasan dan makanan lainnya untuk membatasi asupan gula secara keseluruhan.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal British Medical Journal (BMJ) ini melibatkan lebih dari 101 ribu orang di Prancis, dengan rasio partisipan 21 persen pria dan 79 persen wanita. Selama sembilan tahun sejak tahun 2009, para peserta ini diawasi pola konsumsi makanan dan minuman manis harian mereka.
Para peserta juga menjalani pemeriksaan kesehatan untuk menilai risiko kanker yang mungkin mereka alami, termasuk jenis kanker yang berbahaya seperti kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker prostat. Penelitian ini juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti aktivitas fisik, riwayat keluarga, dan kebiasaan merokok.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi lebih dari 100 ml minuman manis setiap hari memiliki peningkatan risiko terkena kanker hingga 18 persen. Khususnya, risiko kanker payudara meningkat hingga 22 persen. Namun, dampak terhadap risiko kanker prostat dan usus besar dianggap tidak begitu signifikan.
Amelia Lake dari Teesside University, Inggris, mengatakan, “Temuan ini memberikan panduan bagi kita untuk lebih mengurangi konsumsi gula guna menjaga kesehatan tubuh.”
Selain risiko kanker, konsumsi berlebihan minuman manis juga dapat berdampak serius pada kesehatan kita. Beberapa dampak buruk yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Kenaikan Berat Badan: Penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa menambahkan satu porsi minuman manis dalam pola makan harian dapat signifikan meningkatkan berat badan. Konsumsi minuman bersoda sebanyak 12 ons setiap hari dapat menyebabkan kenaikan berat badan hingga 60 persen dalam 18 bulan.
2. Risiko Serangan Jantung: Penelitian di Harvard University mengungkapkan bahwa mengonsumsi satu porsi minuman kaleng manis per hari dapat meningkatkan risiko serangan jantung pada pria hingga 20 persen.
3. Peningkatan Risiko Diabetes: Hanya dengan mengonsumsi satu gelas minuman manis dalam sehari, risiko diabetes tipe 2 dapat meningkat hingga 26 persen. Penelitian oleh Harvard School of Public Health pada 2010 mengungkapkan temuan ini.
4. Tingkat Asam Urat yang Lebih Tinggi: Ternyata, minuman manis juga dapat meningkatkan risiko asam urat hingga 75 persen. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gula untuk memicu peradangan dalam tubuh.
5. Kerusakan Gigi: Gula atau pemanis dalam minuman dapat mengikis lapisan enamel gigi. Selain itu, minuman manis juga dapat membuat kadar asam dalam mulut meningkat, yang dapat berkontribusi pada risiko kerusakan gigi yang signifikan.
Dengan demikian, penting bagi kita untuk lebih bijak dalam mengatur konsumsi minuman manis dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan kita merupakan prioritas utama, dan membatasi asupan gula dapat menjadi langkah awal yang signifikan untuk menjaga kesejahteraan kita.