Corong Nusantara – Layanan streaming musik yang berbasis di Stockholm, Swedia, Spotify telah sepenuhnya menangguhkan layanan gratisnya di Rusia karena masalah keamanan.
Spotify, dikutip BBC.com, mulai menutup kantornya di Rusia pada awal Maret.
Namun, Spotify mengatakan ingin tetap menjalankan layanan untuk memberikan “berita independen” ke negara tersebut.
“Spotify terus percaya bahwa sangat penting untuk terus mengoperasikan layanannya di Rusia untuk menyediakan berita dan informasi yang andal dan independen di Rusia,” kata Spotify.
Aturan baru tentang apa yang dapat disiarkan atau diposting oleh perusahaan media secara online berarti bahwa memposting materi yang dianggap sebagai “berita palsu” tentang invasi Rusia ke Ukraina membawa hukuman penjara yang lama.
Setelah undang-undang itu disahkan, Bloomberg, The New York Times, dan CNN mengumumkan bahwa mereka akan berhenti melaporkan di negara itu.
Di masa lalu, TikTok juga memblokir layanan streaming langsung dan konten baru dari platform sebagai akibat dari invasi Rusia ke Ukraina.
Spotify tidak dapat menjual langganan premium di Ukraina karena pembatasan yang diberlakukan oleh penyedia pembayaran menyusul sanksi internasional setelah invasi ke Ukraina.
