Corong Nusantara – Polisi masih mendalami kasus keracunan massal yang dialami 510 mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Para mahasiswa mengalami keracunan saat menjalani kegiatan Kemah Kerja Mahasiswa (KKM) Desa Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro, menjelaskan sebanyak tujuh saksi telah diperiksa untuk penyelidik penyebab utama racun massal.
“Sampai dengan saat ini kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi,” dikutip dikutip dari , Jumat(10/2/2023).
Saksi yang telah diperiksa yakni satu orang dari Wakil Dekan UB, dan enam orang dari juru masak.
Padahal, konsumsi para mahasiswa selama menjalani KKM dimasak oleh warga sekitar.
“Enam juru masak ini merupakan warga sekitar yang dimintai panitia untuk bekerjasama melalui istri Kepala Desa Jedong, tujuannya untuk membantu masyarakat sekitar,” lanjutnya.
Sedangkan untuk hasil laboratorium dari sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan belum keluar.
“Dari hasil uji laboratorium tersebut, akan diketahui penyebab keracunan apakah karena mikroorganisme atau lainnya,” tandasnya.
Saya belum dapat memastikan kapan hasil laboratorium akan keluar, namun proses penyelidikan akan tetap berjalan.
Kondisi para mahasiswa yang sempat keracunan sudah membaik dan diperbolehkan menjalani rawat jalan di rumah masing-masing.
Kronologi Keracunan Massal
Total ADA 1.279 mahasiswa peserta KKM yang menginap di 27 tenda yang didirikan di sebuah lahan kosong.
Kepala UPT Puskesmas Wagir, Prima Puspito Rini mengatakan selama kegiatan KKM konsumsi dimasak oleh warga sekitar.
Ratusan peserta mengalami keracunan makanan saat mengonsumsi nasi putih dan teleor bali pada Senin (6/2/2023) Malam.
“Menurut penuturan dari salah satu mahasiswa makanan yang dimasak oleh warga Desa Jedong kemudian didistribusi dan dibagikan kepada mahasiswa dengan jumlah 1200 jeruk,” terangnya, Rabu (2 Agustus 2023) .
Menu yang menjadi pemicu keracunan dimakan sekira pukul 21.00 WIB, sedangkan gejala keracunan baru dirasakan pada esok harinya, Selasa (7/2/2023) sekira pukul 00.30 WIB.
Give your money and diary tidak dialami secara bersamaan oleh para mahasiswa, namun hingga pagi hari total ada 510 mahasiswa yang merasakan gejala serupa.
“Mereka mengalami mual, muntah, pusing, hingga diare sebanyak delapan kali,” lanjutnya.
Para korban yang mengalami keracunan segera dilarikan ke Puskesmas Wagir, Kabupaten Malang.
“Tindakan yang diberikan oleh puskesmas adalah memberikan infus Natrium Klorida, Injeksi Metoclopamide, Oralit, Puralek, Paracetamol, dan antasida,” ungkapnya.
Satu persatu mahasiswa yang sempat mengalami keracunan telah dipulangkan dan kini tinggal tiga mahasiswa yang masih dirawat inap.
Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan dari pemeriksaan sementara, nasi bungkus yang dimakan pada Senin malam menjadi penyebab keracunan.
“Dari hasil interogasi, gejala tersebut dialami setelah para mahasiswa makan malam nasi bungkus yang disiapkan panitia,” paparnya.
Polisi bekerja sama dengan Puskesmas Wagir, dan RS Wagir untuk mengumpulkan sampel makanan yang menyebabkan keracunan.
Selain itu, pemeriksaan terhadap sejumlah korban yang sudah pulih juga dilakukan.
“Tim telah mengamankan barang bukti. Selain itu juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang untuk pemeriksaan sampel makanan dan minuman,” menyimpulkan.